27 Februari 2016

Pelayanan Medis Flying Doctors doctorSHARE di Kabupaten Mappi, Papua (17 – 26 Februari 2016)

Share

Basman adalah salah satu desa di Kabupaten Mappi – Papua, yang menjadi sasaran pelayanan medis Flying Doctors (Dokter Terbang) doctorSHARE pada awal 2016. Tim Flying Doctors yang semula menjajaki daerah pegunungan tengah Papua akhirnya memutuskan untuk menjamah daerah rawa-rawa Papua karena hasil survei memperlihatkan betapa masyarakat di wilayah ini pun masih amat kesulitan mengakses kesehatan karena kondisi medan.

Desa Basman yang termasuk dalam Distrik Tisain ini merupakan desa yang mayoritas dihuni oleh Suku Korowai dan Suku Kombai. Suku-suku ini dahulu tinggal di atas pohon. Hingga kini, masih ada beberapa komunitas dari suku ini yang tinggal di rumah pohon atau rumah tinggi.

Desa Basman dapat dikatakan terisolir dan sangat sulit diakses. Untuk mencapai wilayah ini, tim harus menempuh jalan panjang, dimulai dari penerbangan Jakarta menuju Merauke dengan pesawat. Perjalanan dilanjutkan dengan pesawat perintis menuju ibukota Kabupaten Mappi yakni Keppi selama satu jam. Rute selanjutnya adalah Distrik Senggo yang hanya bisa dilalui dengan speed kecil menyusuri rawa-rawa selama empat jam.

Dari Distrik Senggo, tim kembali harus menempuh perjalanan menyusuri rawa selama empat jam berikutnya sebelum akhirnya tiba di Desa Basman. Durasi ini terlaksana karena saat itu debit air sungai terbilang memadai untuk mendukung laju speed. Pada musim kemarau, perjalanan umumnya dilakukan dengan ketinting (perahu kayu kecil tanpa mesin) dengan waktu tempuh yang lebih lama.

Dengan segala kesulitan ini, tak heran jika masyarakat Desa Basman begitu antusias menyambut kehadiran tim yang dalam pelaksanaannya mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan setempat.

Mengusung tema “Menjangkau Pelosok Indonesia Timur dengan Kasih”, tim Flying Doctors doctorSHARE menerjunkan seorang dokter spesialis bedah (dr. Lie Dharmawan), dua dokter umum, dan dua relawan non medis.

Pelayanan medis Flying Doctors di Desa Basman dilaksanakan dalam bentuk pengobatan umum , bedah minor, serta penyuluhan kesehatan. Pengobatan umum berlangsung di bawah tenda area Pustu Basman yang diikuti oleh 303 pasien. Jenis penyakit terbanyak yang muncul antara lain adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), nyeri otot (myalgia), nyeri perut (dyspepsia), nyeri kepala (cephalgia), dan penyakit kulit (dermatitis).

Bedah minor dilakukan terhadap 20 pasien dengan 26 kasus. Sejumlah kasus bedah minor terpaksa belum dapat dilakukan karena keterbatasan waktu dan obat-obatan pendukung. Selain itu, banyak masyarakat dari desa tetangga yang tiba-tiba hadir untuk mendapatkan pelayanan medis.

Tim juga melangsungkan penyuluhan kesehatan dengan tema Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sekitar 300 anak berkumpul di gedung sekolah (yang sayangnya belum dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar karena ketiadaan guru) dan mengikuti penyuluhan soal cara mencuci tangan serta langkah-langkah menggosok gigi dengan baik dan benar-benar. Selain sikat dan pasta gigi, tim juga membagi-bagikan sandal donasi kepada anak-anak Desa Basman.

Pada pelayanan kali ini, doctorSHARE juga berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian Eijkman Jakarta dalam mendukung penelitian keanekaragaman genom manusia dan penyakit di Kabupaten Mappi. Antusiasme masyarakat juga sangat tinggi dalam mendukung penelitian ini.

Permasalahan akses pelayanan medis bagi masyarakat Mappi masih sangat butuh perhatian. Kondisi daerah yang dikenal sebagai “Kota Seribu Rawa” ini memang amat dipengaruhi alam. Untuk keperluan sevital air bersih sekalipun, tak mudah bagi masyarakat untuk memperolehnya.

Ini belum termasuk aneka sektor penting lainnya seperti pendidikan dan ekonomi yang masih sangat minim. Dengan kondisi ini, masyarakat di Kabupaten Mappi benar-benar perlu dilibatkan dalam percepatan pembangunan yang menyeluruh dalam segala bidang (pendidikan, kesehatan, transportasi) secara berkesinambungan.

Pelayanan Dokter Terbang ke berbagai pelosok negeri ini tentu belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, kami terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan agar dapat semakin efektif menjawab kebutuhan masyarakat.

Yang tak kalah penting, semoga semangat pelayanan berlandaskan kasih ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk turun tangan membantu orang-orang yang membutuhkan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.