14 Desember 2016

doctorSHARE Bantu Korban Gempa Aceh (9-15 Desember 2016)

Share
Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Gempa yang terjadi pada 7 Desember 2016 itu telah meluluh lantakkan ratusan rumah dan bangunan pertokoan. Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat gempa ini menewaskan 100 orang lebih dan melukai 857 orang, kecil maupun parah.
Masih mengutip data yang dirilis BNPB, jumlah pengungsi saat ini mencapai 45.239 orang dengan rincian 43.613 orang berada di Kabupaten Pidie Jaya dan 1.716 lainnya di Kabupaten Bireun. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan berbagai lembaga pun langsung turun tangan. Tenda posko pengungsian, distribusi makanan, hingga pembersihan sisa bangunan terus dilakukan hingga hari ini.
“Masyarakat masih tinggal di posko pengungsian karena khawatir masih terjadi gempa susulan,” kata Siti Raziah Razali, warga Desa Menasah, Pidie Jaya kepada tim doctorSHARE.
doctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli) adalah lembaga sosial di bidang medis yang khusus melayani wilayah terpencil dan terisolir. doctorSHARE menerjunkan dua kloter relawan yang terdiri dari 6 dokter, 2 perawat, 2 relawan non medis, dan 1 trauma healer untuk memberikan pelayanan kesehatan dan penanganan trauma pada anak-anak di posko pengungsian. Tim terjun melayani warga di posko pengungsian sejak Jumat, 9 Desember 2016 dan selesai pada Jumat, 16 Desember 2016.
“Tim doctorSHARE bergerak menuju posko-posko lainnya yang belum terlayani medisnya. Kita juga mengirimkan kebutuhan selimut untuk warga di pengungsian,” ujar dr. Herliana Yusuf, koordinator tanggap bencana doctorSHARE.
Tim doctorSHARE membawa berbagai bantuan obat-obatan dan langsung bergerak menuju posko pengungsian di wilayah pedesaan Blang Iboih, Pidie Jaya – Aceh.

10 Desember 2016
, tim memberikan pelayanan medis berupa pengobatan umum di Posko Blang Iboih yang diikuti oleh 95 pasien, termasuk di dalamnya 2 pasien tindakan minor yang dilakukan di dalam mobil ambulance hasil kerjasama dengan anggota DPR Aceh.
11 Desember 2016, tim melangsungkan kegiatan trauma healing pada 40 anak di Posko Blang Iboih dengan mengajak anak-anak menggambar, bermain, bercerita, dan bernyanyi bersama.
12 Desember 2016, tim kembali melakukan kegiatan pengobatan umum di Posko Blang Iboih. Kali ini, jumlah pasien mencapai 107 orang, termasuk 3 pasien tindakan minor. Tim pun melanjutkan kegiatan trauma healing yang juga diikuti oleh sekitar 40 anak.
13 Desember 2016, tim melangsungkan pengobatan umum di Posko Gampong Lhok Sandeng dan Gampong Sarah Mane, Kecamatan Meurah, Pidie Jaya terhadap 60 pasien. Di posko ini, tim juga mengadakan trauma healing yang diikuti oleh sekitar 30 anak berusia antara 3-13 tahun.
14 Desember 2016, tim melakukan kegiatan trauma healing yang diikuti 50 anak di Posko Gampong Sarah Mane. Kecamatan Meurah Dua.
15 Desember 2016, tim melakukan kegiatan pengobatan umum di Posko Gampong Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua dengan total 63 pasien. Tim juga kembali melakukan trauma healing terhadap 40 anak berusia 3 – 15 tahun. Tim pun menyerahkan donasi kelambu dan selimut di Gampong Blang Iboih, Kecamatan Banjar Baru, Pidie Jaya.
Dengan demikian, selama seminggu di Pidie Jaya – Aceh, tim doctorSHARE telah menangani 325 pasien dengan jenis penyakit yang diderita sebagian besar warga adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) dan myalgia (nyeri otot).
Selain itu, tim juga telah melangsungkan trauma healing yang diikuti sekitar 120 anak yang berusia antara 3 – 15 tahunTrauma healing dilakukan tim doctorSHARE untuk menghibur anak-anak yang mengalami kesedihan atau kejenuhan selama bermukim di posko pengungsian.
“Anak-anak butuh pendampingan agar mereka tetap semangat dan tidak ketakutan. Di posko pengungsian, kami mengajak mereka bermain menggambar, bercerita, dan bernyanyi. Anak-anak terhibur,” kata dr. Herliana.
Hingga saat ini, gempa susulan masih terjadi walau tidak menyebabkan kerusakan yang serius. Masyarakat bersama tim tanggap darurat masih terus waspada memantau kondisi pasca gempa. Dari pengamatan tim doctorSHARE, aktivitas masyarakat sudah kembali berjalan normal. Warga sudah meramaikan aktivitas di pasar, menanam padi, hingga membersihkan puing-puing bangunan.
“Warga yang masih tinggal di rumoh (rumah tradisional) Aceh bersyukur. Rumah masih utuh berdiri. Hanya rusak perabot dalam rumah saja. Gempa ini pelajaran berharga buat kami,” tutur Zaenal, salah seorang warga di Pasar Meureudu, Pidie Jaya.