5 Oktober 2017

Kisah “Si Pinokio” hingga “Jari Alien” dari Pulau Tiga

Share

Ingat kisah Pinokio si hidung panjang? Hidung serupa ternyata bisa terjadi di dunia nyata, namun dalam bentuk penyakit. Dalam istilah medis disebut Meningokel, yaitu kelainan lahir berupa penonjolan dari selaput otak. Posisi penonjolannya bisa di mana saja di bagian kepala, jika penonjolan terjadi di hidung, maka jadilah hidung seperti Pinokio.

Di Pulau Sedanau, Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, ada warga yang mengidap penyakit hidung Pinokio ini. Namanya Masudi. Hidungnya sudah seperti itu sejak ia lahir. “Awalnya kecil, lama-lama semakin besar,” tutur Masudi.

Sudah 25 tahun Masudi pasrah dengan hidungnya. Mau bagaimana, ia sudah tanya ke fasilitas kesehatan terdekat, tidak ada yang mampu menangani. Dari dukun hingga dokter tak bisa membantu banyak.

Keadaan hidung Marsudi mengganggu penampilan dan penglihatannya. Masudi sulit melihat ke kiri dan kanan karena terhalang benjolan besar di hidungnya. Bahkan saat melihat lurus ke depan juga terganggu. Ukuran benjolannya sudah sebesar kepalan tangan orang dewasa.

Pada 27 Juli 2017, Marsudi mendengar kabar dari teman bahwa ada pengobatan gratis di Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya I yang sedang berlabuh di Dermaga Pulau Tiga. Marsudi lantas tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Marsudi datang untuk pemeriksaan awal (screening) sebelum operasi. Hasilnya, tim dokter menyatakan sanggup mengoperasi Marsudi di atas kapal rumah sakit tersebut.

Kisah Marsudi hanya satu dari 15 kisah pasien bedah mayor yang ditangani tim doctorSHARE di RSA Nusa Waluya I dalam pelayanan medis di Natuna. Selain Marsudi, ada Raja Muhammad Syah yang memiliki jari tak wajar. Jari-jari pada tangan kanan dan kiri Raja menempel.

Bocah sebelas tahun ini didiagnosis menderita Sindikatili atau kondisi jari tangan dempet. Jika diperhatikan sepintas, Raja hanya memiliki tiga jari pada maising-masing tangan yang menyerupai tangan alien seperti digambarkan dalam film. Serupa dengan Masudi, kelainan yang diderita Raja merupakan kelainan bawan. Raja bersyukur masih bisa menulis dengan kondisi jari-jari seperti itu.

Beda Raja, beda lagi Dina Ardila. Ibu 26 tahun ini telah memelihara benjlan di pelipis mata kananya selama belasan tahun. Benjolan ini tidak ia terima dari lahir.

Saat kecil, kepala Dina pernah terantuk dengan temannya. Tak lama benjolan muncul di pelipis mata kanannya. Alih-alih mengecil, benjolan justru semakin menjadi-jadi. Menurut dr. Lie Dharmawan penyakit yang diderita Dina adalah Hemangioma. “Benjolan di pelipis ibu itu adalah tumor pembuluh darah,” ucap dr. Lie Dharmawan.

Pada 29 Juli 2017, Raja, Masudi, Dina, beserta satu pasien lainnya menjalani proses operasi mayor di RSA Nusa Waluya I. Proses operasi keempat pasien tersebut berjalan dengan lancar. Tim dokter memperbolehkan mereka pulang ke rumah setelah operasi. Sehingga tidak ada pasien yang perlu bermalam di rumah sakit apung.

Pihak keluarga dan pasien mengucapkan terima kasih pada tim doctorSHARE. Proses penanganan cepat dan dirasa mudah. “Prosesnya mudah, tidak ada persyaratan,” ujar Raja Harmizah ayah dari Raja Muhammad.