5 Mei 2019

Pelayanan Medis Flying Doctors di Pulau Mentawai, Sumatera Barat (25 April – 3 Mei 2019)

Share
Pelayanan Medis doctorSHARE dalam program Flying Doctors (Dokter Terbang) berlangsung di Desa Sioban, Mapaddegat, dan Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada 25 April – 3 Mei 2019. Pelayanan medis di Mentawai melibatkan banyak pihak diantaranya, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Mentawai, dan Puskesmas di masing-masing desa.
Tim relawan yang diterjunkan berjumlah delapan orang; enam orang relawan medis dan dua orang relawan non-medis. Pada Jumat (26/4) tim tiba di Kepulauan Mentawai menggunakan kapal cepat dari Kota Padang. Sesampai di Mentawai, tim segera bertolak ke Desa Sioban dengan menggunakan kendaraan darat dan bersiap-siap untuk melakukan pengobatan dan screening bedah untuk keesokan harinya.
Di Desa Sioban tim melakukan pengobatan kepada 113 pasien dan melakukan bedah minor untuk 15 pasien. Pada Selasa (30/4) tim melanjutkan pengobatan di Desa Mapaddegat dengan jumlah 36 pasien. Setelah itu, tim berpindah ke Pulau Siberut menggunakan speedboat selama kurang lebih 2,5 jam.
Sesampainya di Pulau Siberut tim melayani masyarakat selama dua hari pada 30 April dan 1 Mei 2019. Di Pulau Siberut tim mengobati 182 pasien pengobatan umum dan 34 pasien bedah minor. Berdasarkan laporan pelayanan medis, dari tiga tempat pelayanan medis total pasien yang dilayani adalah 331 pasien pengobatan umum dan 49 pasien.
Kasus yang ditangani selama pelayanan medis di Kepulauan Mentawai diantaranya Lipoma, Kista Atheroma, dan Ganglion. Kasus terbanyak pada pengobatan diantaranya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Osteoarthiritis, dan Myalga.
Seusai rangkaian pelayanan medis tim sempat menghadiri undangan makan malam dari Puskesmas Siberut. Dalam acara tersebut hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS yang sempat menyampaikan harapannya melakukan pelayanan medis lanjutan dengan doctorSHARE ke wilayah yang memiliki akses lebih sulit lagi. “Kita dapat bekerjasama kembali untuk masuk ke Puskesmas terjauh kita di Sarireket,” ujarnya.
Dokter bedah dalam pelayanan di Kepulauan Mentawai, dr. Caroline Supit, Sp.B mengatakan bahwa permasalahan masyarakat Mentawai, khususnya di Pulau Siberut adalah akses transportasi. “Masyarakat adat di pedalaman harus melewati sungai-sungai dengan sampan untuk sampai ke puskesmas, memang akan lebih baik jika kita dapat menggapainya kesana,” kata dr. Caroline.