29 Februari 2020

Opa Semangat Latihan! Biar Bisa Main Dengan Cucu

Share

Bagi Emerikus Heatubun (69), bercocok tanam dan pergi melaut seperti sedia kala mungkin hanya tinggal kenangan. Pria yang tinggal bersama anak cucunya di rumah sederhana di desa Watsin, Kei Besar sehari – harinya hanya dapat berbaring di rumah dan dapat berpindah tempat hanya dengan bantuan keluarga, akibat kecelakaan yang dialaminya sekitar dua tahun silam saat terjatuh di kebunnya. Nyeri hebat dirasakan saat itu ditambah sesak nafas yang ia derita sejak 5 tahun terakhir, memaksa Emerikus menghabiskan waktu hanya beristirahat di rumah tanpa aktivitas, yang menyebabkan penyusutan jaringan otot.

Kami mengenal beliau saat mengadakan kunjungan rumah dalam rangka program rehabilitasi fisik bersama dr Elfrida, SpKFR di bulan Februari 2020. Kesan pertama yang kami dapatkan adalah seorang kakek danayah yang sudah merasa tidak berdaya dan kehilangan semangat hidup. “Hidup saya ini hanya tinggal menunggu dipanggil Sang Pencipta”, begitu ujar beliau dalam bahasa setempat atas apa yang dialaminya.

Kami memutuskan untuk melakukan pembinaan keluarga atas kondisi yang dialaminya dengan mengajarkan beberapa gerakan dan kegiatan untuk menguatkan otot – otot yang lemah dan memperbaiki pernafasan. Dengan pendampingan dan dukungan keluarga dalam proses rehabilitasi tersebut niscaya taraf hidup Emerikus dapat ditingkatkan.

Apa yang dialami pasien ini umum dijumpai pada masyarakat lanjut usia. Kekuatan fisik menurun ditambah penyakit yang menyertai, serta kesadaran keluarga terkait kondisi lansia sering kali menghambat proses pemberdayaan lansia.

Menjadi tua memang tidak dapat ditolak, namun kualitas hidup harus tetap dipertahankan bahkan hingga akhir hayat. Sejalan dengan visi dan misi doctorSHARE, kami terus berusaha untuk menjangkau segala lapisan masyarakat, terutama mereka yang menderita dan mengalami keterbatasan untuk memaksimalkan potensi diri seperti yang dialami Emerikus melalui pelayanan berbasis keluarga dengan kunjungan rumah. Suatu tantangan yang besar tetapi juga menjadi motivasi kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang kami layani.

Kami menutup sesi hari itu dengan menyepakati rencana rehabilitasi dengan keluarga serta memberikan motivasi dan dorongan kepada beliau untuk terus berdaya. Menjelang akhir kunjungan, tampak bapak Emerikus meneteskan air matanya. “Opa kuat, opa semangat latihan setiap hari biar bisa main dengan cucu. Nanti katong datang lagi’, pesan kami sebelum berpamitan dengannya.