20 Agustus 2021

Operasi Katarak Gratis di Rumah Sakit Apung

Share

Sebagai program jangka Panjang di Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE), Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II sejak Juni lalu, melakukan pelayanan medis gratis di wilayah Kepulauan Riau, tepatnya di Pulau Kundur, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Tanjung Balai Karimun. Dari sekian banyak program pelayanan medis yang dilakukan, terbaru, Tim mengadakan bakti sosial operasi katarak.

Pelayanan ini dilakukan doctorSHARE bekerja sama dengan PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia) cabang Riau yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 14-15 Agustus 2021. Dari 300 warga yang mendaftar, tim medis berhasil melakukan operasi kepada 108 pasien setelah menjalani beberapa proses screening.

“ini merupakan kali pertama doctorSHARE melakukan Bakti sosial operasi katarak sejak berdiri sebelas tahun lalu. Mudah-mudahan program ini dapat diteruskan pada tahun-tahun mendatang hingga menjangkau saudara-saudara kita yang jauh disana,” kata dr Ivan Reynaldo Lubis, Direktur Rumah Sakit RSA Nusa Waluya II.

Ketua PERDAMI cabang Riau dr. Efhandi Nukman, SP.M mengatakan, katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbesar dan paling mengkhawatirkan di Indonesia. Menurutnya, operasi katarak tidak perlu ditakutkan, karena operasinya sangat cepat, dengan alat yang sangat canggih dengan tenaga dokter yang berpengalaman, serta proses pemulihan yang cepat.

Dr. Efhandi menambahkan, melakukan operasi katarak di atas rumah sakit apung merupakan pengalaman pertama untuknya. Ia berharap aksi sosial yang dilakukan doctorSHARE terus dapat dijalankan untuk kepentingan orang banyak.

Selama bersandar di Pulau Kundur, Kepri, tim medis RSA Nusa Waluya II telah melakukan pelayanan medis gratis kepada 3.640 pasien Poli Umum, 118 pasien IGD, 413 pasien Kandungan Ibu dan Anak, 422 Pasien Gigi, serta 285 Pasien bedah Minor/Mayor.

Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II diluncurkan pertama kali pada november 2018, target utamanya adalah menjangkau gugus kepulauan. Sebagai rumah sakit tongkang pertama di dunia, RSA Nusa Waluya II, dirancang dengan tujuan program pelayanan jangka panjang (durasi 3-6 bulan per lokasi), yang dapat menyediakan layanan kesehatan primer serta lanjutan (seperti obstetri, ginekologi, gigi), dan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat serta tenaga medis setempat. Dengan fasilitas setara rumah sakit tipe c di darat, rumah sakit di atas tongkang ini mampu menjangkau wilayah kepulauan sehingga mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan layanan spesialisasi ke masyarakat. Kehadiran RSA ini tidak akan menggantikan fasilitas kesehatan yang sudah ada, tetapi justru akan memperkuat layanan kesehatan primer yang lebih dulu dibangun oleh pemerintah di daerah yang disinggahi.

 

“Tim Media doctorSHARE”