11 Mei 2018

Pelayanan Medis Perdana RSA Nusa Waluya II di Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (29 April – 9 Mei 2018)

Share

doctorSHARE kembali menggelar pelayanan medis untuk masyarakat Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada 29 April – 4 Mei 2018. Pelayanan medis ini merupakan kedua kalinya diselenggarakan di Muara Kaman. Sebelumnya, pelayanan medis pertama berlangsung pada 2015.

Berbeda dengan pelayanan medis pertama, kali ini tim doctorSHARE menggunakan Rumah Sakit Apung (RSA) Ketiga, RSA Nusa Waluya II yang sekaligus menjadi pelayanan perdana. RSA Nusa Waluya II merupakan kapal akomodasi berjenis tongkang (accommodation barge) yang dirombak menjadi sebuah rumah sakit. Pelayanan medis ini menerjunkan 25 orang relawan yang terdiri dari 22 relawan medis dan tiga relawan non-medis.

Tim dari Jakarta berangkat pada minggu (29/4) pagi dan tiba di Balikpapan sekitar pukul 09:00 WITA. Delapan orang relawan dari luar Jakarta sudah tiba di Balikpapan terlebih dahulu. Perjalanan dari Balikpapan ke Muara Kaman yang biasanya ditempuh dengan 12 jam perjalanan darat. Perjalanan panjang tersebut tidak menyurutkan niat dan semangat tim relawan.

Keesokan harinya (30/4), tim memulai rangkaian pelayanan medis di Muara Kaman. Kegiatan diawali dengan pengobatan dan pemeriksaan pendahuluan (screening) di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Muara Kaman. Terdata ada 70 pasien pengobatan umum, 30 pasien pemeriksaan gigi, dan 25 pasien pengecekan kehamilan. Selain itu, tim juga memberikan penyuluhan tentang bahaya seks bebas dan narkoba di Sekolah Menengah Atas (SMA) Muara Kaman yang diikuti oleh sekitar 400 siswa.

Kegiatan pelayanan medis kali ini tidak dapat sepenuhnya dilakukan di Muara Kaman. Kendala cuaca membuat RSA Nusa Waluya II tidak bisa melewati jembatan yang melintang di atas Sungai Mahakam. RSA Nusa Waluya akhirnya sandar di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Samarinda. Pelayanan bedah mayor dan minor juga akhirnya dilaksanakan di Samarinda.

Pasien bedah mayor maupun minor dari Muara Kaman dibawa menggunakan speedboat dan ambulans ke Samarinda. Waktu tempuh speedboat lebih cepat yaitu dua sampai tiga jam, sedangkan ambulans memakan waktu empat sampai lima jam.

Pada selasa (1/5) tim melangsungkan bedah mayor dan minor diatas RSA Nusa Waluya II hingga keesokan harinya. Pemeriksaan gigi juga tetap berjalan bersamaan dengan pelayanan bedah. Tercatat ada lima pasien bedah mayor dan sepuluh pasien bedah minor.

Akses transportasi dan akses kesehatan dirasa kurang oleh masyarakat Muara Kaman. Sudah dua tahun Muara Kaman tidak memiliki dokter. Beberapa penyakit yang butuh penanganan lebih lanjut akan dirujuk ke rumah sakit di tempat lain. Kondisi jalan yang buruk juga menambah kesulitan masyarakat saat dalam kondisi darurat. Ketua RT setempat, Mahmudin mengaku bersyukur dengan adanya pelayanan medis di lingkungannya.

“Saya bersyukur dengan adanya doctorSHARE membantu warga kami yang tidak mampu dan saya bersyukur betul. Semoga doctorSHARE ini berjalan terus demi masyarakat Indonesia,” ujar Mahmudin.