dr. Lie berempati dengan nasib orang-orang yang tidak memiliki akses ke layanan kesehatan, seperti halnya Susanti yang hampir kehilangan nyawanya
“Jika ada satu Susanti, maka pasti ada jutaan lainnya yang belum terjangkau?”
Iman dan belas kasih dr. Lie mendorong keberaniannya dalam melakukan sesuatu untuk mengubah derajat kesehatan di Indonesia. dr. Lie kemudian menjual sebuah rumah dan membeli perahu kayu kecil untuk dimodifikasi menjadi Rumah Sakit Apung. Lahir Rumah Sakit Apung terkecil di dunia dengan nama RSA dr. Lie Dharmawan, dibuat dengan visi untuk menjangkau masyarakat yang belum terjangkau akses kesehatan. Ini langkah implementasi dari visi doctorSHARE untuk memberdayakan masyarakat yang kesulitan, secara holistik keluar dari penderitaan dengan usaha sendiri dengan menghadirkan akses kesehatan kepada masyarakat.