Program Jangka Panjang

Program Tuberkulosis

Program Tuberkulosis di Papua diluncurkan pada 2019, adalah program jangka panjang yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi Tuberkulosis di Papua melalui metode identifikasi tersangka, deteksi, rujukan, dan mencari pengobatan untuk kasus Tuberkulosis. Program Tuberkulosis bertujuan untuk mengurangi angka penderita Tuberkulosis melalui kesadaran, deteksi dini, dan perawatan lengkap pengidap Tuberkulosis. Pemberdayaan masyarakat untuk menjadi Pendamping Minum Obat (PMO) dan klinik umum turut menjadi bagian program Tuberkulosis di Papua.

Program ini berupaya mendorong jaringan antar mitra lokal dan layanan kesehatan dalam penanganan Tuberkulosis. Klinik Tuberkulosis Papua dihadirkan untuk menyediakan akses layanan kesehatan, pusat informasi serta deteksi, dan pusat perawatan Tuberkulosis.

Lokasi Pelayanan
Kabupaten Sentani, Papua.
Isu Utama

Berdasarkan data WHO (2018) Tuberkulosis adalah salah satu dari 10 penyebab utama kematian, serta penyebab utama dari satu agen infeksi (di atas HIV / AIDS). Pada 2017, Tuberkulosis diperkirakan menyebabkan 1,3 juta kematian pada pengidap HIV-negatif dan ada 300.000 kematian pada HIV-positif. Secara global, diperkirakan 10,0 juta orang terjangkit Tuberkulosis pada 2017 dimana 5,8 juta adalah laki-laki, 3,2 juta perempuan dan 1 juta anak-anak. Dua pertiga penderita berada di delapan negara termasuk Indonesia (8%).

Di Indonesia, lebih dari 420,000 kasus telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan pada 2017; sementara itu WHO memperkirakan lebih dari 1.020.000 kasus terjadi. Diagnosis dan pengobatan yang berhasil untuk pengidap TBC terus meningkat dan mencegah jutaan kematian setiap tahun, namun masih ada kesenjangan yang besar dalam deteksi dan pengobatan.

Solusi

doctorSHARE mengimplementasikan Program Tuberkulosis di Papua sejak Maret 2019. Program masuk dalam kategori jangka panjang yang bertujuan untuk mengurangi angka penderita Tuberkulosis di wilayah layanan. Langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasi penderita, mendeteksi, merujuk serta mencari metode pengobatan yang tepat untuk penderita.

Program Tuberkulosis doctorSHARE bekerja sama dengan mitra lokal (pemerintah, kader kesehatan, dan organisasi kemanusiaan) dan fasilitas kesehatan. Sebuah klinik Tuberkulosis dioperasikan di daerah Sentani untuk menyediakan akses fasilitas kesehatan, pusat informasi dan deteksi, serta fasilitas perawatan. Klinik ini juga melayani layanan kesehatan dasar untuk masyarakat di sekitar wilayah Sentani.

Program Tuberkulosis
Dampak 2020
394
Perawatan Pasien & Konsultasi
612
Klinik Berjalan
Tim
Ketua Program
dr. Marselina Mieke Yashika Iskandar
Jumlah Personel
3-5 personel medis
3 karyawan tetap
2 sukarelawan
Tim Medis
– Dokter Umum
– Perawat

Dukung doctorSHARE

100% dari donasi Anda digunakan untuk mendukung biaya operasi doctorSHARE.