16 Maret 2018

Evolusi Si “Bahenol”: Kapal Pengangkut Semen Jadi Rumah Sakit

Share

Kapal pengangkut semen bernama Selebes Jaya tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta pada 13 Maret 2012. Kapal berjenis pinisi dengan bahan dasar kayu ini berlayar dari Palembang menuju Jakarta. Jika dilihat dari kejauhan kapal dalam keadaan lusuh. Cat mengelupas di sana sini, sekilas nampak seperti kapal tidak terawat dengan baik. Saat tiba di Jakarta, Selebes Jaya sudah berusia empat tahun.

Selebes Jaya merupakan cikal bakal lahirnya rumah sakit apung swasta pertama di Indonesia. Kapal pinisi ini dibeli doctorSHARE sejak tahun 2012 dengan cara mengangsur. Tidak lama setelah tiba di Jakarta, Selebes Jaya dipindah ke Pelabuhan Muara Baru. Tim doctorSHARE mengunjungi kapal, melihat keadaan kapal yang butuh banyak perbaikan, berpikir bagaimana merubahnya menjadi sebuah rumah sakit.

Perlahan tapi pasti, rencana mulai disusun satu per satu. Rencana induk renovasi menjadi sebuah rumah sakit apung disusun. Tim lainnya bergerak membuat proposal untuk dipresentasikan ke berbagai pihak. Tujuannya tak lain adalah berbagi visi bagaimana kelak kapal ini bisa menjadi salah satu alternatif layanan kesehatan di berbagai pelosok Indonesia.

Pemahaman mengenai teknis kapal saat itu masih sangat minim. Tidak mudah meyakinkan orang lain akan ide yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan dana seadanya serta tekad yang kuat, Selebes Jaya mulai direnovasi menjadi rumah sakit apung. Bukan perkara mudah merombak sebuah kapal pengangkut menjadi rumah sakit. Prosesnya menguji fisik, mental, dan iman; menyita waktu, energi dan dana juga.

Saat proses renovasi, Selebes Jaya pernah terdampar di atas tumpukan pasir Tanjung Burung. Dasar kapal disemprot agar kapal bebas dari cengkraman pasir dan ditarik dengan kapal lainnya. Perasaan pesimis dan putus asa kerap timbul saat melihat kapal terdampar. Semangat dan dukungan terus mengalir dari semua pihak. Selama delapan bulan terdampar, Selebes Jaya akhirnya bisa lepas dari pasir Tanjung Burung.

Proses renovasi dilanjutkan kembali, setiap ada kemajuan dicatat dengan baik. Seorang relawan menjuluki kapal ini dengan sebutan si “Bahenol” karena melihat kecantikan dan kekuatan kapal. Selama renovasi berjalan, perubahan paling signifikan ada di dalam lambung kapal. Mulai terbentuk ruang-ruang yang telah direncanakan sebelumnya. Rupa kapal belum banyak berubah, masih terlihat lusuh dan berantakan.

Rumah sakit apung dibangun untuk kebutuhan masyarakat di wilayah kepulauan, khususnya daerah terpencil. Menjelang selesainya renovasi kapal menjadi rumah sakit, doctorSHARE berencana melakukan uji coba pelayaran sebelum berlayar di laut lepas. Lokasi yang dipilih adalah Pulau Panggang, Kepulauan Seribu sebagai lokasi pelayanan medis perdana.

Persiapan intensif segera dilakukan oleh tim. Tim segera melakukan survei, menyusun jadwal kegiatan, dan berkomunikasi dengan berbagai elemen pemerintahan. Dalam pelayanan medis perdana ini, kami berencana memperlihatkan wujud rumah sakit apung untuk kali pertama ke publik. Tentu tak mudah mengingat belum ada contoh bagaimana sebuah rumah sakit apung sederhana bisa beroperasi.

Pada 15 Maret 2013 persiapan pelayanan medis perdana dilakukan bersama para relawan. Tubuh yang sangat lelah dilawan dengan rasa semangat yang tinggi. Para relawan terus mengangkat, memindahkan, dan menata dus obat serta peralatan medis yang dibutuhkan. Beberapa relawan lainnya sibuk menyapu dan mengepel lantai, memastikan kondisi kapal dalam kondisi bersih dan tertata.

Perlahan matahari mulai menampakan dirinya, tanda bahwa “Bahenol” harus segera meninggalkan Pelabuhan Muara Baru dan mengarungi lautan menuju Kepulauan Seribu. Sekitar 4,5 jam waktu tempuh untuk sampai di Dermaga Pulau Panggang. Relawan yang ikut dalam perjalanan mulai keluar ruangan saat Pulau Panggang mulai terlihat dari kejauhan. Sementara masyarakat sudah banyak menunggu dengan antusias di dermaga.

Rasa haru tidak bisa terbendung lagi, air mata mulai menetes ketika kapal pengangkut semen ini sukses berlayar sebagai rumah sakit apung. Jerih payah selama proses renovasi rasanya terbayar saat kapal mulai bergerak. Setelah prosesi gunting pita, tanda diresmikannya rumah sakit apung, kegiatan pelayanan medis dimulai.

Jenis pelayanan medis yang dilakukan adalah bedah mayor, bedah minor, pemeriksaan kandungan, pengobatan umum, serta penyuluhan kesehatan untuk siswa sekolah dasar di Pulau Panggang. Inilah titik awal doctorSHARE menorehkan sejarah, berkarya untuk masyarakat di seluruh penjuru tanah air.