2 Juni 2015

Siaran Pers – Peluncuran RSA Nusa Waluya I (1 Juni 2015)

Share

(JAKARTA) doctorSHARE dan EKADHARMA meluncurkan RSA Nusa Waluya I, rumah sakit terapung swasta ke-2 di Indonesia, pada 1 Juni 2015. Setelah diluncurkan, rumah sakit ini akan langsung berpartisipasi sebagai bagian dari acara Ekspedisi Nusantara Jaya. Peluncuran akan berlangsung di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jalan Raya Pelabuhan Pos 9, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

RSA Nusa Waluya I merupakan kolaborasi bersama antara doctorSHARE dan EKADHARMA. RSA Nusa Waluya I ini akan digunakan untuk membawa layanan kesehatan bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah yang minim atau tidak memiliki fasilitas kesehatan. Rutenya akan berfokus pada daerah tertinggal, daerah perbatasan negara, dan pulau-pulau terpencil atau terisolasi.

Rumah sakit terapung pertama doctorSHARE, RSA dr. Lie Dharmawan, adalah kapal kayu sederhana. Kapal ini berfungsi sebagai prototipe untuk mengukur potensi manfaat rumah sakit terapung tersebut bagi daerah-daerah dengan infrastruktur kesehatan yang buruk. Terlepas dari kesederhanaan dan keterbatasannya, RSA dr. Lie Dharmawan berhasil membantu lebih dari 10.000 pasien, dan melakukan lebih dari 500 operasi, hanya dalam waktu dua tahun operasinya.

Pemerintah Indonesia berencana mengadopsi model rumah sakit terapung untuk membantu melayani mereka yang berada di daerah terpencil tanpa fasilitas kesehatan yang memadai. Namun, cetak biru yang diperlukan untuk mengatur sistem rumah sakit/klinik terapung belum ada.

Kehadiran jaringan rumah sakit terapung dapat menjadi bagian dari solusi untuk masalah kesehatan unik yang dihadapi Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau. Hal inilah yang memotivasi doctorSHARE untuk merintis praktik pelayanan medis terapung.

Peluncuran RSA Nusa Waluya I, rumah sakit terapung ke-2, merupakan bukti komitmen doctorSHARE untuk meningkatkan sistem layanan medis terapung. Selain itu, rumah sakit ini akan digunakan untuk merintis proyek percontohan yang menguji coba sistem baru di beberapa pulau dan/atau desa dengan akses layanan kesehatan yang terbatas.

Sistem ini berusaha untuk secara aktif melibatkan penduduk setempat untuk mengidentifikasi kasus-kasus lokal, seperti: malnutrisi, kehamilan berisiko tinggi, dll. Bekerja sama dengan dinas kesehatan pemerintah daerah, data ini kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat setempat.

Proyek percontohan ini akan berfungsi sebagai cetak biru, untuk rujukan dan evaluasi oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, untuk meningkatkan layanan medis berbasis pulau. Hal ini nantinya dapat ditingkatkan untuk diadopsi di tingkat kabupaten atau provinsi, khususnya di wilayah administratif di mana sejumlah besar penduduk tinggal di pulau-pulau terpencil.

Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 menekankan “konektivitas di pulau-pulau terdepan, terpencil, dan perbatasan”, yang sejalan dengan fokus doctorSHARE dalam menyediakan akses kesehatan bagi mereka yang berada di daerah terpencil. Visi yang sama ini menjadikan acara ini tempat yang sempurna untuk meluncurkan RSA Nusa Waluya I.

RSA Nusa Waluya I diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia, Drs. H.M. Jusuf Kalla, dihadiri oleh dr. Lie Dharmawan, PhD, FICS, SpB, SpBTKV, pendiri doctorSHARE I. RSA Nusa Waluya I merupakan persembahan dari doctorSHARE dan EKADHARMA sebagai bagian dari kontribusi kami untuk mewujudkan Indonesia sehat. (***)