29 September 2016

Asa Buat Sang Atlet Sekolah

Share

Seorang bocah belasan tahun nampak berada di tengah masyarakat Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Saat itu, tim doctorSHARE tengah melangsungkan pengobatan umum di dekat Pos Kepolisian Perairan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sekilas bocah bernama Nasir (14 tahun) tersebut terlihat sehat dan ceria. Tapi pemeriksaan kesehatan gratis bukanlah tujuannya.

Sehari sebelumnya, Nasir telah mendaftarkan diri sebagai pasien bedah mayor. Ia mengidap penyakit hernia atau yang biasa dikenal masyarakat sebagai turun berok. Hari itu, ia akan menjalani screening untuk persiapan dan penjadwalan bedah.

Nasir bersekolah di Madrasah Tsanawiyah, sederajat dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia beserta keluarganya tinggal di Desa Simbur Naik, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Ia mengetahui dirinya menginap hernia sejak dua tahun lalu.

“Awalnya sering sakit di bagian perut setelah berolah raga. Kami pikir hanya sakit perut biasa. Ternyata seorang teman mengatakan bahwa hal tersebut adalah hernia,” ujar ayahanda Nasir, Jamaludin, ketika menjaga putranya pasca operasi di RSA Nusa Waluya I.

Nasir merupakan atlet yang kerap dipanggil mewakili sekolahnya pada pertandingan olahraga antar sekolah. Ia biasanya bertanding dalam pertandingan futsal dan sepak takraw.

Tahu anaknya mengidap hernia, orang tua Nasir pun kerap melarang Nasir ikut bertanding. Sepengetahuan orang tua Nasir, penderita hernia harus menghindari kegiatan berat.

Meski telah dilarang, Nasir ngotot bertanding. Tak jarang justru gurunya yang meminta ijin secara langsung pada orang tua Nasir. Rasa sakit tidak menyurutkan keinginannya untuk terus bermain.

Kehadiran tim doctorSHARE membuat Nasir dan orang tuanya memutuskan untuk mengakhiri penderitaan tersebut. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, Nasir akhirnya dioperasi. Seolah sudah membayangkan cerahnya hari-hari mendatang, senyum tak hilang dari wajah Nasir menjelang operasi.

Setelah pemasangan infus, Nasir duduk menunggu masuk ruang operasi. Operasi hernia berjalan lancar. Di ranjang operasi, tim bedah doctorSHARE menemukan bahwa Nasir mengalami undescensus testis dextra alias kondisi kelainan pada testis. Seharusnya testis berada di dalam skrotum. Namun pada kasus Nasir, testisnya masih berada di perut, tidak turun ke skrotum.

“Pasien mengalami undescensus testis. Sudah kita coba tarik masuk ke skrotum tetapi tidak bisa karena terlalu ketat sehingga harus diangkat,” jelas dr. Yulius Wimbo Sp.B, selaku dokter bedah relawan doctorSHARE yang mengoperasi Nasir.

Setelah menjelaskan kondisi Nasir kepada Jamaludin dan mendapat konfirmasi, akhirnya tim melakukan pengangkatan testis pada Nasir. Jamaludin sempat mengkhawatirkan masa depan Nasir.
Testis merupakan organ reproduksi pada pria. Testis memproses produksi sperma. Fungsi tersebut yang membuat Jamaludin khawatir apakah kelak Nasir bisa beroleh keturunan.

Kekhawatiran tersebut dijawab oleh dr. Yulius Wimbo, Sp.B sejak sebelum operasi pengangkatan testis dilakukan. Dokter telah memeriksa kondisi pasien sebelum melakukan tindakan operasi.

Setelah percoban menarik testis gagal, tim dokter memeriksa kondisi testis yang terdapat di skrotum dan ternyata berfungsi dengan baik. Kondisi satu testis yang sehat masih memungkinkan seseorang memiliki keturunan.

Keesokan harinya, Nasir kambali memasuki ruang operasi untuk pengangkatan testis. Operasi pun berjalan lancar. Setelah sadar, ia dipindah ke Puskesmas untuk rawat inap.

“Apabila tidak dilakukan pengangkatan, risikonya hingga 20-40 kali terkena kanker testis dibandingkan orang bertestis normal. Kemudian ada risiko terpelintir yang akan menimbulkan rasa nyeri dan penanganannya pun harus melalui operasi,” terang dr. Yulius Wimbo, Sp.B.

Selain khawatir akan masa depan Nasir, Jamaludin memiliki sejumlah alasan selama ini belum membawa Nasir untuk dioperasi. Sehari-hari, ia hanyalah seorang petani padi. Biaya operasi tentu tidak murah.

Jamaludin mengungkapkan terima kasihnya pada tim doctorSHARE yang telah mengobati anaknya dengan baik. Ia berharap Nasir dapat kembali sehat dan tumbuh normal seperti kawan-kawannya yang lain. Meski Nasir telah dioperasi, Jamaludin mengatakan bahwa ke depannya, dirinya belum mengijinkan Nasir untuk mengikuti pertandingan olah raga.