23 November 2016

2017, Target doctorSHARE Luncurkan RSA Nusa Waluya II

Share
Untuk memberikan pelayanan medis yang lebih efektif, doctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli) akan menambah armada Rumah Sakit Apung yang diberi nama RSA Nusa Waluya II. Sekretaris Jenderal doctorSHARE, dr. Marselina Mieke menyatakan saat ini RSA Nusa Waluya II masih dalam tahap penggalangan dana. Setidaknya dibutuhkan 16,6 miliar rupiah untuk membuat rumah sakit apung ketiga ini.
“Untuk saat ini sudah terkumpul sekitar 4 miliar rupiah yang terdiri dari adopsi ruangan, donasi barang, donasi dana, dan ada juga dari campaign kitabisa.com” jelas dr. Marselina Mieke dalam konferensi pers HUT Ke-7 doctorSHARE di Jetski Café, Jl. Pantai Mutiara Blok R No. 57, Jakarta Utara pada Sabtu (19/11).
RSA Nusa Waluya II berwujud kapal tongkang yang terdiri dari kontainer-kontainer yang disusun tiga lantai. Desain kapal Rumah Sakit Apung ini akan dibuat benar-benar mirip dengan rumah sakit.
Fasilitas di dalamnya pun akan lebih lengkap mulai dari ruang UGD/IGD, ruang operasi, ruang radiologi, ruang poliklinik, bangsal pasien, dan gedung serbaguna. Gedung serbaguna akan digunakan untuk pelatihan-pelatihan kesehatan.
“Rencananya (RSA Nusa Waluya II) akan ditaruh di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Tahun lalu kita sudah survei ke sana, antara Kepulauan Larat dan Fordata. Rencana awalnya seperti itu”, ujar dr. Mieke.
Lebih khusus, RSA Nusa Waluya II akan memberikan pelatihan kesehatan kepada tenaga-tenaga kesehatan di daerah selama enam bulan. Tenaga-tenaga kesehatan tersebut diharapkan dapat lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerahnya.
“Kita ingin membuat program yang lebih sustain. Angka kematian ibu dan anak kan lumayan di Indonesia. Kita akan buat pelatihan ke bidan. Pelatihan USG pada bidan membuat mereka dapat mendeteksi kelainan sejak dini sehingga komplikasi saat melahirkan tertangani oleh bidan itu sendiri,” tambah dr. Mieke.
Senada dengan dr. Mieke, koordinator Program RSA Nusa Waluya II yaitu dr. Debby Kurniawati Adi Saputra juga mengatakan bahwa program RSA Nusa Waluya II ini diarahkan pada pemberdayaan tenaga kesehatan lokal sesuai dengan visi doctorSHARE, selain memberikan layanan medis.
“Kami berharap program ini dapat berjalan untuk membantu pemerintah dan Dinas Kesehatan setempat dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. Lebih jauh lagi, keberadaan RSA Nusa Waluya II ini diharapkan dapat menjadi percontohan mode pelayanan kesehatan di daerah kepulauan,” jelas dr. Debby.
Salah seorang anggota tim penggalangan dana RSA Nusa Waluya II, Julia Windasari Tan, menyatakan bahwa penggalangan dana dilakukan melalui beberapa saluran. Salah satunya adalah melalui kerjasama dengan fashion designer, Stella Rissa, yang merancang syal untuk kemudian dijual dan 100% keuntungannya didonasikan untuk RSA Nusa Waluya II.
Selain melalui bidang fashion, penggalangan dana juga akan dilakukan di bidang seni melalui lelang amal produk seni. Proposal-proposal juga diajukan ke beberapa instansi pemerintahan dan perusahaan.
“Harapannya adalah saat peluncuran kapal ketiga ini kita bisa dengan percaya diri menyatakan kapal ketiga ini benar-benar hasil upaya seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Julia yang juga mewakili ayahnya, Tjandra Onawah, sebagai donatur kapal tongkang untuk digunakan sebagai RSA Nusa Waluya II.