28 November 2016

doctorSHARE Menargetkan Peluncuran Rumah Sakit Terapung “Nusa Waluya II” pada tahun 2017

Share

Untuk melakukan lebih banyak misi pelayanan medis, doctorSHARE berencana menambah satu kapal lagi untuk armada rumah sakit terapungnya yang akan diberi nama RSA Nusa Waluya II. RSA adalah singkatan dari “Rumah Sakit Apung”, yang berarti “Rumah Sakit Apung” dalam bahasa Inggris. Sekretaris Jenderal doctorSHARE, Dr. Marselina Mieke, menyatakan bahwa RSA Nusa Waluya II saat ini masih dalam tahap penggalangan dana. Setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp 16,6 miliar atau sekitar 1,2 juta dolar AS untuk membangun rumah sakit terapung ketiga doctorSHARE ini.

“Hingga saat ini, dana yang terkumpul kurang lebih Rp 4 miliar (hampir 300.000 US$). Jumlah tersebut disumbangkan dengan berbagai cara seperti adopsi kamar atau sumbangan dana. Juga sejumlah dana yang berasal dari kampanye kitabisa.com,” jelas Dr. Marselina Mieke saat konferensi pers dalam rangka perayaan HUT ke-7 doctorSHARE di Jetski CafĂ©, Jl.Pantai Mutiara Blok R, nomor 57, Jakarta Utara pada hari Sabtu, 19 November 2016.

RSA Nusa Waluya II akan dirancang sebagai kapal tongkang yang membawa kontainer yang akan ditumpuk untuk membentuk struktur tiga tingkat. Rumah Sakit Apung ini akan dibangun semirip mungkin dengan rumah sakit biasa.

Fasilitas di atas kapal akan lebih sesuai dan dilengkapi dengan lebih baik daripada Rumah Sakit Apung sebelumnya. Ini akan mencakup ruang gawat darurat dan instalasinya, ruang bedah, ruang radiologi, ruang poliklinik, bangsal pasien, dan aula serbaguna yang akan digunakan untuk misalnya pelatihan kesehatan.

“Sesuai rencana, RSA Nusa Waluya II akan beroperasi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Tahun lalu kami melakukan penelitian ekstensif di daerah antara Fordeta dan Kepulauan Larat,” kata Dr.

Mieke menyatakan. Selain itu, RSA Nusa Waluya II akan digunakan untuk memberikan pelatihan perawatan kesehatan bagi personel yang memenuhi syarat di lokasi terpencil di daerah tersebut selama enam bulan. Tenaga kesehatan ini diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang jauh lebih baik kepada masyarakat di daerah mereka setelah pelatihan.

“Kami ingin merancang program yang jauh lebih berkelanjutan. Kami mengamati tingkat kematian ibu dan anak yang signifikan di negara kami, jadi kami akan memberikan pelatihan bagi para bidan. Pelatihan USG akan memungkinkan mereka untuk mendeteksi kelainan apa pun pada tahap yang jauh lebih awal. Hal ini akan memastikan bahwa mereka akan mampu menangani sendiri komplikasi lebih lanjut selama masa nifas,” jelas Dr.

Debby Kurniawati Adi Saputra, yang merupakan koordinator program-program RSA Nusa Waluya II, juga menjelaskan bahwa program-program tersebut akan lebih terfokus dan diarahkan pada pemberdayaan tenaga kesehatan setempat. Selain memberikan pelayanan medis, tujuan ini merupakan aspek penting dari visi doctorSHARE.

“Kami berharap program-program ini dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat mendukung pemerintah dan sektor pelayanan kesehatan masyarakat setempat dalam meningkatkan pelayanan medis bagi masyarakat. Lebih jauh lagi, pelaksanaan RSA Nusa Waluya II ini diharapkan dapat menjadi contoh untuk penyediaan layanan medis di daerah kepulauan terpencil”, jelas Dr.

Salah satu anggota tim penggalangan dana RSA Nusa Waluya II, Julia Windasari Tan, menyatakan bahwa penggalangan dana dilakukan melalui beberapa jalur. Salah satu saluran didasarkan pada kolaborasi dengan perancang busana, Stella Rissa, yang merancang garis selendang. 100% dari keuntungan yang dihasilkan dari penjualan selendang ini akan disumbangkan untuk kampanye penggalangan dana untuk mewujudkan RSA Nusa Waluya II.

Cara lain untuk menggalang donasi selain melalui fashion adalah misalnya penggalangan dana melalui sarana seni. Hal ini akan dilakukan misalnya dengan melakukan lelang amal. Selain itu, proposal juga diajukan ke kantor-kantor pemerintah dan perusahaan swasta untuk mendapatkan dana dari sumber-sumber tersebut.

“Kami berharap pada saat kami akan meluncurkan kapal ketiga ini, kami akan dapat dengan yakin mengatakan bahwa ini adalah hasil dari upaya seluruh rakyat Indonesia,” kata Julia dengan tegas, yang juga mewakili ayahnya, Tjandra Onawah, yang merupakan dermawan yang menyumbangkan kapal tongkang yang saat ini dibangun kembali sebagai RSA Nusa Waluya II.

Ditulis oleh: Muhammad Alif Hudanto
Diterjemahkan oleh: Bagus Indarto
Diedit oleh: Jendrik Silomon