2 Januari 2019

RSA Nusa Waluya II untuk Pemulihan Sulawesi Tengah

Share

Hampir dua bulan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II bersandar di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. RSA Nusa Waluya II hadir di Palu dalam misi pemulihan pasca-bencana di Sulawesi Tengah pada 15 November 2018. Puluhan relawan medis maupun non-medis bergantian didatangkan dari penjuru Indonesia guna memuluskan misi sosial di Sulawesi Tengah.

Pelayanan RSA Nusa Waluya II fokus pada rehabilitasi kesehatan masyarakat, serta menjadi mitra pemerintah setempat untuk membantu fasilitas kesehatan yang rusak akibat bencana. Saat awal kedatangan, pelayanan kesehatan yang dilaksanakan diantaranya pengobatan umum, bedah mayor, bedah minor, dan poli kandungan.

Berdasarkan laporan di pekan terakhir Desember 2018, RSA Nusa Waluya II telah melayani 3066 pasien poli umum, 64 pasien poli bedah, 238 pasien poli kandungan, 431 pasien poli gigi, dan 122 pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD). Selain poli dan IGD, tim relawan doctorSHARE juga telah melayani 62 pasien operasi minor, 27 pasien operasi mayor, dan 12 pasien ibu melahirkan.

Koordinator RSA Nusa Waluya II, dr. Stephanie menjelaskan secara berkala relawan dokter spesialis didatangkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Sepanjang pelayanan RSA Nusa Waluya II di Sulawesi Tengah sudah ada dokter spesialis bedah dan spesialis kandungan yang bergabung dalam pelayanan medis.

Kegiatan tim relawan doctorSHARE selama di Sulawesi Tengah tidak hanya dilakukan di RSA Nusa Waluya II. Tim relawan diterjunkan ke lokasi pengungsian dan sekolah untuk penanganan trauma psikis pasca-bencana. Dalam sesi ini diharapkan tim relawan membantu masyarakat terdampak bencana keluar dari rasa takut, panik, dan sedih. Berbagai kategori umur mulai dari anak-anak hingga orang dewasa mengikuti sesi ini.

 

Program Pemberdayaan

Selama pelayanan kesehatan berjalan, program penguatan dan pemberdayaan tenaga medis lokal turut dilaksanakan. Kegiatan ini ditujukan untuk bidan-bidan lokal yang bertugas di berbagai Puskesmas. Relawan Medis doctorSHARE, dr. Nungky Nugroho Wibisono, SpOG. Pelatihan dibagi menjadi tiga sesi sesuai tiga materi yang disampaikan antara lain: Pre-eklampsia, HPP dan penanganan pendarahan dengan balon kateter, dan USG dasar obstetrik.

Sesi diskusi dibuka sepanjang materi disampaikan, antusiasme bidan-bidan peserta yang tinggi dapat terlihat dari aktifnya sesi diskusi ini. Para bidan mendapat kesempatan bertanya mengenai kasus-kasus yang kerap ditemui di lapangan. Tidak sedikit pula bidan yang membagikan pengalaman menariknya selama bertugas.

Bidan yang bertugas di RSA Nusa Waluya II, Fadila Nuraini mengatakan program ini bertujuan untuk penguatan tenaga kesehatan lokal secara kompetensi, ilmu, dan praktik guna mendukung masyarakat keluar dari masalah kesehatannya. “Pelatihan serupa akan terus dilaksanakan selama RSA Nusa Waluya II berada di Sulawesi Tengah untuk pemulihan pasca-bencana gempa dan tsunami,” tutur Fadila.

dr. Stephanie menambahkan bahwa RSA Nusa Waluya II akan melayani masyarakat Sulawesi Tengah hingga 15 Februari 2019 mendatang. Pelayanan poli umum, poli gigi, dan poli kandungan akan buka seperti biasa pada Senin – Jumat pukul 08:00 – 14:00 WITA, Sabtu pukul 08:00 – 12:00 WITA, dan Minggu libur. Adapun jadwal pelayanan dokter spesialis akan tetap diberlakukan secara berkala.

“Untuk dokter spesialis direncanakan akan ada kembali pada 27 Januari 2019 hingga satu minggu kedepannya. Dokter spesialis yang rencananya hadir yaitu dokter spesialis bedah, kandungan, penyakit dalam, dan anak,” ucap dr. Stephanie.