2 April 2019

Do Everything With Love

Share

Salah satu senior di kampus mengajak saya untuk mengikuti bakti sosial berupa pelayanan medis. Saat itu saya masih duduk di semester 2 di Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara. Kemudian saya berpikir saya bisa melakukan apa? Apa yang saya bisa bantu? Mengingat jalan menjadi seorang dokter masih panjang. Ajakan senior tersebut yang mengenalkan saya pada doctorSHARE, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kemanusiaan khususnya kesehatan.

Saat menerima ajakan untuk bergabung sebagai relawan, saya sangat bersemangat untuk ikut. Lalu bagaimana dengan pertanyaan diri saya tadi? Ternyata banyak hal yang bisa saya lakukan saat pelayanan medis! Sebagai mahasiswa saat itu, saya bisa membantu saat pendaftaran, tensi, membagikan obat, hingga memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Saya mengikuti kegiatan sosial doctorSHARE selama masa perkuliahan sampai saya selesai pendidikan dokter. Terhitung sudah delapan tahun saya bergabung dengan doctorSHARE sebagai relawan.

Berbagai rangkaian pelayanan medis doctorSHARE saya pernah ikuti, mulai dari Indonesia bagian barat hingga bagian timur. Setiap pergi ke suatu daerah untuk pelayanan medis, tentunya memiliki pengalaman yang membekas dan sangat berkesan bagi saya. Masing-masing tempat pelayanan juga memberikan cerita yang berbeda-beda untuk saya. Pengalaman bersama doctorSHARE yang tak terlupakan adalah ketika melakukan pelayanan medis untuk bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah baru-baru ini.

Saya bersama tim relawan bergerak di wilayah paling terdampak yaitu Palu, Donggala, dan Sigi. Di sana saya menyaksikan sendiri bagaimana keadaan pasca-bencana gempa dan tsunami. Beberapa masyarakat menceritakan kisah dan kondisi saat bencana terjadi dalam waktu singkat. Kisah yang mengharukan karena masyarakat kehilangan orang-orang tercinta, rumah, pekerjaan, dan harta benda lainnya dalam sekejap. Tidak sedikit pula masyarakat yang merasa kehilangan harapan hidup karena trauma yang mendalam akibat bencana yang menimpanya.

Tim relawan doctorSHARE melakukan pelayanan dengan menelusuri lokasi-lokasi yang membutuhkan. Tak jarang di sejumlah titik kami menemukan akses yang sulit karena jalan rusak dan terputus. Keadaan tersebut tidak menghentikan langkah tim untuk melayani masyarakat. Masyarakat tidak ragu untuk membuka akses untuk tim seperti membuat jembatan darurat dengan batang kayu. Alhasil waktu tempuh menjadi lebih lama dari biasanya. Sulitnya akses dikeluhkan oleh masyarakat karena kesulitan mendapatkan bantuan seperti logistik dan medis.

Fasilitas kesehatan kondisinya rusak parah, tenaga medis lokal banyak yang menjadi korban. Keadaan tersebut yang menghalangi masyarakat untuk mendapat layanan kesehatan. Masyarakat sangat senang dengan kehadiran kami, begitupun kami. Rasa lelah saat perjalanan terbayar ketika kami bisa membantu masyarakat. Selain pelayanan medis tim doctorSHARE juga memberikan pendampingan untuk trauma psikis. Sesi trauma healing diadakan bersamaan dengan pelayanan medis di tiap lokasi.

Antusiasme ditunjukan masyarakat di lokasi-lokasi yang kami datangi. Hal itu membuat saya semakin banyak belajar untuk bersyukur dan belajar banyak tentang bahagia itu sederhana. Pengalaman-pengalaman berharga ini yang selalu membuat saya rindu akan pelayanan medis doctorSHARE. Saya selalu teringat kutipan ibunda Pendiri doctorSHARE, dr. Lie Dharmawan yang berkata “Kalau kamu mau jadi dokter, kamu jangan memeras orang miskin. Mereka akan membayar tapi mereka akan menangis karena ketika pulang mereka tak punya uang untuk membeli beras”

Kalimat tersebut yang terus mengingatkan saya tentang tujuan awal saya menjadi dokter. Papi, panggilan akrab saya untuk dr. Lie, menjadi inspirasi nyata buat saya untuk bisa melayani dengan penuh cinta kasih dalam segala kondisi apapun. Segelintir pengalaman berharga bersama doctorSHARE turut membuat saya selalu rindu dan kembali terpanggil untuk melayani. Setelah menyandang gelar dokter dan menyelesaikan program internship, tawaran untuk menjadi dokter tetap di doctorSHARE datang dari dr. Lie.

Tanpa perlu pikir panjang, tawaran tersebut langsung saya terima. Saya menyadari bahwa saya tidak hanya memikirkan berapa banyak hasil yang saya kumpulkan tetapi juga berapa banyak yang bisa saya berikan untuk orang lain. Saya sangat bersyukur bisa bergabung dengan doctorSHARE. Salah satu nilai yang didapat adalah tim yang sangat solid dan kental akan prinsip kekeluargaannya. doctorSHARE terdiri dari latar belakang profesi yang tidak hanya urusan medis, semuanya melebur menjadi satu dan memiliki hati yang tulus untuk melayani. Menjadi kebanggaan bisa menjadi bagian dari doctorSHARE yang benar-benar nyata mengulurkan tangan melayani masyarakat Indonesia.