5 April 2019

Pelayanan Medis dengan RSA dr. Lie Dharmawan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (20-29 Maret 2019)

Share

Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan bersama tim relawan doctorSHARE melaksanakan pelayanan medis perdana 2019 di Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau pada 22 – 25 Maret 2019. Pada kesempatan ini doctorSHARE bekerjasama dengan berbagai pihak di antaranya, Pemkab Kepulauan Anambas, SKK Migas, dan Star Energy.

“Memberi Hati untuk Negeri” menjadi tema pelayanan medis ketiga yang diselenggarakan di Kab. Kepulauan Anambas sejak 2017. Relawan yang ikut dalam pelayanan medis kali ini berjumlah 19 orang, terdiri dari 17 orang relawan medis dan dua orang relawan non-medis.

Keberangkatan tim relawan terbagi dua, yaitu pada Rabu (20/3) dan Jumat (22/3), begitu juga kepulangannya pada Rabu (27/3) dan Jumat (29/3), mengingat keterbatasan jumlah kursi pesawat.

Kegiatan pelayanan medis meliputi tiga kegiatan, yaitu balai pengobatan, bedah minor, dan bedah mayor. Balai pengobatan berlangsung dua kali, yaitu di Desa Mengkait pada Kamis (21/3) dan Desa Nyamuk pada Jumat (22/3). Total pasien yang ikut serta berjumlah 291 orang, 211 orang dari Desa Mengkait dan 80 orang dari Desa Nyamuk. Penyakit yang banyak ditemukan yaitu hipertensi, Infeksi Saluran Penapasan Atas (ISPA), dan nyeri otot.

“Di Pulau Mengkait saat ini tidak ada perawat dan bidan. Makanya kita ingin sekali ke sana. Di sana kami menemukan empat calon pasien untuk dibedah. Awalnya mereka hanya ingin berobat saja, tapi kemudian kami anjurkan untuk dibedah,” ujar Koordinator Lapangan, dr. Christiani mengenai balai pengobatan di Pulau Mengkait. Dari empat calon pasien bedah, hanya dua pasien yang datang ke RSA keesokan harinya.

“Salah satu dari dua orang pasien tersebut ada anak kecil yang menderita usus buntu kronis. Setelah menempuh perjalanan tiga jam dengan pompong (perahu) dari Pulau Mengkait ke Desa Nyamuk, pasien tersebut kemudian diperiksa lagi dan langsung dibedah. Bisa dibayangkan jika usus buntunya pecah, perjalanan yang harus dia tempuh itu lama dan jauh untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai,” tambahnya.

Saat balai pengobatan, para dokter dari tim relawan juga melakukan pemeriksaan awal (screening) untuk mendata dan menjadwalkan waktu bedah. Setelah pemeriksaan, para dokter akan menganjurkan pasien untuk dibedah minor ataupun mayor tergantung kasusnya. Tercatat tujuh orang pasien bedah mayor dan 15 orang pasien bedah minor yang telah ditangani tim.

Selain Desa Nyamuk, Tim doctorSHARE juga melakukan pemeriksaan kepada warga di Desa Batu Belah dan Desa Munjan yang masih Kecamatan Siantan Timur yang berbeda pulau. Dari pemeriksaan tersebut Tim doctorSHARE menemukan beberapa pasien yang langsung menolak ketika tahu akan dibedah. Ada empat calon pasien bedah dari Desa Munjan namun hanya satu orang yang datang dan dibedah.

“Banyak yang takut untuk datang ke rumah sakit, mereka khawatir terkena biaya dan sebagainya. Padahal kita sudah sosialisasikan bahwa segala pengobatan tanpa dipungut biaya. Tapi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan memang butuh waktu,” ujar Kepala Desa Nyamuk, Safaruddin.

“Tantangannya memang mengubah pola pikir pasien yang awalnya tidak mau menjadi mau dibedah. Karena mungkin sekarang mereka (pasien) masih belum mengeluhkan penyakitnya dan masih bisa mengerjakan kegiatan mereka seperti biasa,” ujar dr. Christiani mengenai tantangan pelayanan medis kali ini. Menurutnya sosialisasi pemerintah untuk pelayanan medis kali ini juga tidak maksimal sehingga masyarakat banyak yang tidak tahu.

doctorSHARE juga melangsungkan berbagai kegiatan seperti kunjungan siswa SMPN 1 Siantan Timur dan SMAN 1 Siantan Timur ke RSA dr. Lie Dharmawan pada Jumat (22/3), kunjungan Pemerintah Kab. Kepulauan Anambas ke RSA dr. Lie Dharmawan pada Rabu (27/3), dan pelayanan tes golongan darah di SMPN 2 Siantan pada Rabu (27/3).

Menurut Safaruddin kedatangan tim doctorSHARE juga menginspirasi siswa-siswi untuk sekolah kedokteran. “Banyak anak sekolah yang bertanya kepada saya bagaimana caranya agar bisa menjadi dokter. Juga menyadarkan masyarakat untuk segera berobat ke rumah sakit,” tambah Safruddin mengenai kedatangan doctorSHARE di Desa Nyamuk, Kec. Siantan Timur.