Pelayanan Medis RSA dr. Lie Dharmawan di Pulau Obi, Maluku Utara (8 – 15 September 2019)
Tim relawan doctorSHARE melayani masyarakat di Pulau Obi, Maluku Utara tepatnya di Desa Laiwui Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada 8 – 15 September 2019. Pulau Obi menjadi lokasi pelayanan medis keenam dalam rute pelayanan medis Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan pada 2019.
Sebelum tiba di Pulau Obi, tim relawan harus menempuh perjalanan panjang dari Jakarta menuju Labuha, Maluku Utara selama lima jam perjalanan mengunakan pesawat. Perjalanan kembali dilanjutkan melalui jalur laut dengan RSA dr. Lie Dharmawan selama delapan jam menuju Pelabuhan Laiwui yang ada di Pulau Obi.
Menurut Koordinator Lapangan Pelayanan Medis, Stanley Saputra pemilihan Pulau Obi sebagai lokasi pelayanan medis doctorSHARE karena Pulau Obi termasuk dalam pulau terpencil karena letaknya sangat jauh dari Labuha yang merupakan ibukota Kabupaten Halmahera Selatan.
“Di Obi hanya ada puskesmas dan rumah sakit umum yang memiliki keterbatasan fasilitas untuk dilakukan operasi, sehingga pasien harus dirujuk jauh ke rumah sakit di Labuha,” tutur Stanley.
Setelah melalui perjalanan panjang tim relawan yang terdiri dari 19 relawan medis dan 3 relawan non-medis melangsungkan pelayanan di Rumah Sakit Umum (RSU) Obi pada keesokan harinya (10/9). Tim membuka balai pengobatan umum, pemeriksaan kandungan, dan pemeriksaan awal (screening) untuk pasien tindakan operasi mayor dan minor.
Pelaksanaan pengobatan umum dan pemeriksaan kandungan berlangsung selama tiga hari. Menurut Koordinator Balai Pengobatan, dr. Adinda Widyanti Dewi total ada 381 pasien dengan keluhan terbanyak Hipertensi sebanyak 66 pasien. Sementara Koordinator Kebidanan, Bidan Fadila Nur’aini mengatakan pemeriksaan kehamilan dan kandungan (obgyn) melayani 44 pasien.
Pelayanan bedah mayor dan minor dilakukan selama di RSA dr. Lie Dharmawan yang sandar di Pelabuhan Laiwui. Hingga hari akhir pelayanan (13/9) tercatat ada 16 pasien operasi minor dengan kasus terbanyak diantaranya Lipoma dan Ateroma. Tim bedah mayor berhasil mengoperasi 13 pasien dengan kasus yang beragam seperti Hernia, Bibir Sumbing (Labioschisis), Kontraktur, Ginekomastia, Lipoma, dan Abortus Inkomplit.
Kedatangan doctorSHARE di Pulau Obi mendapat respon positif dari masyarakat, salah satunya Tepianus Saude yang datang jauh dari Desa Sum, Kecamatan Obi Timur. Tepianus rela menempuh perjalanan laut selama empat jam dengan long boat atau masyarakat biasa menyebutnya ‘ojek laut’. Bapak dari empat anak ini menderita benjolan dileher selama sembilan tahun dan harus dilakukan tindakan operasi mayor.
“Gembira sekali ada operasi gratis. Jadi tidak buang biaya sangat besar untuk operasi. Bersyukur saja ada doctorSHARE datang kesini,” kata Tepianus.
Pelatihan Kader Kesehatan
Selain melakukan pelayanan medis, relawan doctorSHARE turut memberikan beberapa pelatihan dan sosialisasi untuk para kader dan bidan puskesmas di Kecamatan Obi. Sosialisasi yang diberikan mengenai Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, Neonatal Resusitasi dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan Hemorhagic Post Partum (HPP) dan Preeklamsia.
Bidan Fadila Nur’aini mengatakan ketiga topik ini sangat penting bagi kader dan bidan puskesmas. Hal ini sesuai dengan keadaan masyarakat Obi yang memiliki jumlah kasus kematian pada ibu dan bayi yang cukup tinggi.
“Mereka adalah ujung tombak masyarakat, diharapkan mereka terlatih untuk penanganan kasus HPP, Preeklamsia, dan Asfiksia. Sehingga bisa menekan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu untuk para kader akan menjadi konsultan ASI di wilayah puskesmas binaannya,” ujar Fadila.
Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Obi, dr. Diadon Mitaart, Sp.B, FICS mengatakan kedatangan tim doctorSHARE di Obi bukan cuma sekadar membantu mereka yang sakit atau memberi ilmu kepada tenaga kesehatan di Obi, namun lebih dari itu. Kedatangan doctorSHARE mengajarkan kepada masyarakat Obi bagaimana menjadi makhluk sosial yang peduli tanpa pamrih dan tidak memandang latar belakang.
“Dari kegiatan doctorSHARE, masyarakat Obi seperti kembali sadar dimana kita harus saling melayani dengan kasih. doctorSHARE teruslah sebarkan kasih, biarlah kasih selalu menjadi endemic dimanapun kalian singgah,” tutup dr. Diadon.