16 Juni 2022

Akhir pelayanan RSA (Rumah Sakit Apung) Nusa Waluya II di Wakatobi

Share

Berakhir sudah misi kemanusiaan yang dilakukan tim doctorSHARE melalui RSA (Rumah Sakit Apung) Nusa Waluya II, yang selama tiga bulan terakhir memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, (maret – juni 2022). Kepuluauan nan indah dengan sejuta pesona bawah lautnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2022, luas wilayah Kabupaten Wakatobi adalah 473.62 km2 yang terdiri atas empat pulau (Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko). Total penduduk tahun 2021 berdasarkan sensus adalah sekitar 111.402 jiwa (laki-laki 55.827 jiwa dan perempuan sebanyak 55.575 jiwa) dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,76 persen. Sebagai daerah kepulauan kecil, Wakatobi merupakan daerah yang masih berkembang dari sisi fasilitas kesehatan. Untuk itulah doctorSHARE datang memberikan akses kesehatan yang  layak bagi mereka, masyarakat Wakatobi.

Jumlah tenaga medis yang terlibat sebanyak 30 orang, terdiri dari 10 dokter umum, 1 dokter gigi, 9 perawat, 3 bidan, 2 analis laboratorium, 1 radiografer, 2 apoteker dan 2 administrasi. Juga dibantu oleh 16 Anak Buah Kapal (ABK) yang akan membantu dalam proses pendaftaran dan di alur pasien.

Selain itu doctorSHARE juga melibatkan puluhan relawan dokter spesialis, diantaranya dokter spesialis bedah, dokter spesialis jantung, dokter mata, dokter kulit, dokter spesialis kandungan, dan lain sebagainya.

“Selama tiga bulan lebih melakukan pelayanan, pasien yang berhasil terlayani berjumlah 6.051 orang. Jumlah ini merupakan capaian terbanyak yang didapat selama RSA Nusa Waluya II melakukan pelayanan medis dalam beberapa tahun terakhir”, ungkap Kepala rumah sakit RSA Nusa Waluya II, dr. Ivan Reynaldo Lubis, Kamis, (16/06/2022).

dr Rey menambahkan, tak hanya melakukan pengobatan di atas RSA, tim medis doctorSHARE juga melakukan pelayanan dengan sistem jemput bola ke pulau – pulau Wakatobi ; Wangi – Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

“Saya mewakili bupati kabupaten Wakatobi H. Haliana dan masyarakat Wakatobi menghaturkan terima kasih sebesar – besarnya kepada doctorSHARE karena melalui tim RSA Nusa Waluya II sudah memberikan pelayanan terbaik kepada kami. Semoga buah dari kebaikan ini semakin memajukan doctorSHARE, sehingga dapat memperlebar layarnya”. Ungkap Asisten I sekretaris daerah bidang pemerintahan dan kesra kabupaten Wakatobi, Nursiddiq saat meresmikan penutupan kegiatan RSA, di Rumah Jabatan Bupati Wakatobi.

Rencananya, beberapa bulan kedepan RSA Nusa Waluya II akan melanjutkan baktinya ke Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

 

Contact :

Anselmus Jemalin

doctorSHARE – Media & Communication Coordinator

+62-813-8900-3006

media@doctorshare.org

 

 

TENTANG Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE)

Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) adalah organisasi kemanusiaan nirlaba yang memfokuskan diri kepada pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan. doctorSHARE menyediakan akses bantuan medis secara holistik, independen dan imparsial untuk masyarakat yang paling membutuhkan.

Dari tahun 2009 sampai dengan 2019, doctorSHARE mengoperasikan 4 program unggulan meliputi: operasional 3 Rumah Sakit Apung; pelayanan dokter terbang untuk wilayah-wilayah terpencil; program jangka panjang berupa Panti Rawat Gizi di Kei dan Klinik TB di Sentani; dan pelayanan medis untuk masyarakat rentan di wilayah perkotaan serta yang terkena musibah bencana.

Hingga November 2021 total 3.569 operasi mayor, 5.708 operasi minor, 74.618 rawat jalan & konsultasi, 25.921 promosi kesehatan, 2.777 USG & konsultasi antenatal, 275 operasi katarak & mata, 7.194 vaksinansi Covid-19, 996 fasilitas kesehatan & 2000 bidan mendapat PPE, 200 ibu hamil & 400 keluarga pra sejahtera mendapat paket bantuan Covid-19, dan sekitar 1911 relawan terlibat secara aktif.

 

TENTANG Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II

Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II diluncurkan pertama kali pada November 2018, melayani masyarakat korban gempa bumi & tsunami Sulawesi Tengah di Palu. RSA ini merupakan rumah sakit tongkang pertama di dunia karena didesain khusus di atas tongkang berdimensi 23 x 45m dan draft 2m. Meski tidak memiliki mesin kapal sendiri dan berpindah tempat dengan ditarik oleh tugboat (kapal penarik), namun Nusa Waluya II dilengkapi dengan motor berbahan bakar solar dan sistem pengolahan air bersih serta air limbah untuk operasional rumah sakit yang bekerja mandiri.

Dalam memberikan Pelayanan Medis Dasar & Lanjutan, RSA Nusa Waluya II memiliki fasilitas IGD, Apotek, ECG, USG, Laboratorium, Radiologi, 2 Kamar Bedah, ICU, Ruang Resusitasi, Ruang Konsultasi, Klinik Gigi, Klinik Mata, Ruang Pemeriksaan Pasien, dan sekitar 50 ranjang Rawat Inap.

Obyektif di 2021 adalah mendukung masyarakat di provinsi kepulauan dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang dapat diakses untuk kesehatan ibu dan anak terutama selama pandemi COVID19.

Pelayanan yang diberikan berupa pelayanan kebidanan bagi wanita usia subur khususnya ibu hamil, Pelayanan kesehatan anak untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi anak dengan fokus pada balita; pendidikan gizi untuk mempromosikan makanan bergizi lokal untuk ibu hamil, makanan tambahan bayi, dan balita; antenatal care memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil untuk menjamin kehamilan yang sehat dan aman serta konsultasi KB dan senam hamil; peningkatan kapasitas staf dan kader kesehatan terkait KIA, dan melakukan advokasi kepada pemerintah daerah untuk hasil yang berkelanjutan.